Nama :
Okky Julyan
NIM :
2009112087
Mata Kuliah :
Menulis Karya Sastra
Dosen Pengasuh :
M. Nasir, M.Pd
CINTA
DAN AIR MATA
Dulu aku kau puja
Dulu
aku kau cinta
Tapi mengapa sekarang
Kau campakan aku
Setelah kau
mengenal dia
Cinta memang
kejam
Ketika kau butuh
kau datang padaku
Setelah itu kau
pergi tinggalkanku
Ohh ……
Sungguh kejamnya
cinta
Cinta datang dengan tiba-tiba
Cinta juga bisa
pergi begitu saja
Cinta hanya bisa
menguras kepedihan
Begitu juga
dengan titisan air mata
GADIS
MUNGIL PENJUAL RISOLES
Risoles,,,, risolesnya Pak…. Buk….!!!!!!
Risolesnya …… ayo siapa yang mau beli. Penjual itu bernama Silvi, seorang gadis
mungil yang sedang berjualan tepat didepan kantor Gubernur yang letaknya
dijalan Kapten A.Rifai. Setiap hari Silvi selalu membantu ayah dan ibunya
berjualan sehabis pulang sekolah. Silvi memang anak yang rajin selain dia juga
anak yang pintar dan selalu berprestasi disekolah. Guru-guru Silvi disekolah
pun sangat bangga atas apa yang dilakukan oleh Silvi. Silvi tidak pernah malu
atau pun mengeluh kepada ayah dan ibunya.
Pada hari itu pesanan risoles pun
semakin banyak. Silvi,,,, tolong kamu antarkan pesanan ini ke rumah ibu Lina ya
nak…. Ketika ibunya meminta Silvi untuk mengantarkan pesanan risoles yang telah
dipesan dari ibu Lina kepada ibu Atun, yaitu ibunya Silvi. Ibu Lina adalah
seorang pembeli tetap dikedai risoles itu. Dengan cepat Silvi pun langsung
menemui ibunya untuk mengambil bungkusan yang harus diantarkan olehnya.
Akhirnya Silvi pun pergi kerumah ibu Lina dengan membawa sepeda yang selalu dia
bawa untuk mengantarkan pesanan-pesanan risolesnya. Dengan tepat waktu Silvi
sampai dirumah ibu Lina, Silvi pun langsung menemui ibu Lina dan pesanan itu
pun sampai ditangan ibu Lina. Silvi dipersilahkan oleh ibu Lina untuk masuk
terlebih dahulu dan ibu Lina pun mengucapkan terima kasih kepada Silvi karena
telah mengantarkan pesanan itu dengan cepat. Silvi pun merasa senang atas
kepuasan yang dia terima dari pembeli tetapnya.
Ibu,,,,,, ibu ,,,,, ini Silvi bawa
uang dari pesanan yang Silvi antarkan tadi. Dengan cepat Silvi langsung
memberikan uang itu kepada ibunya. Silvi tidak pernah merasa lelah, karena
Silvi selalu bekerja dengan ikhlas, itu yang selalu dibilang oleh Silvi kepada
ayah dan ibunya. Dengan bangga dan bercampur rasa haru ibu mencium dan memeluk
Silvi dengan erat. Silvi merupakan anak satu-satunya. Jadi ayah dan ibunya
sangat menyayangi dia dengan sepenuh hati.
Keesokan harinya ketika Silvi pergi kesekolah, ditengah jalan dia
bertemu sama seorang bapak yang sedang duduk termenung dibawah pohon dekat
sekolahnya. Silvi pun menghampiri bapak itu dan berkata, “Bapak,,, kenapa bapak
termenung disini?” Dan bapak itu pun menjawab pertanyaan Silvi. “Bapak belum
makan nak, karena bapak tidak tahu mau kemana lagi, bapak tidak ada uang untuk
membeli makanan nak,,,” dengan perasaan bercampur sedih Silvi pun langsung memberikan bekal yang
dibawanya kepada bapak itu. Makanan itu pun langsung dimakan oleh bapak itu dengan
lahap. Silvi memang anak yang baik dan berhati mulia terhadap sesama. Karena
itu Silvi sangat disukai oleh banyak orang.
Hujan pun turun membasahi kota Palembang ,
tetapi Silvi tidak mengurungkan niatnya untuk berjualan. Silvi selalu
bersemangat untuk membantu kedua orang tuanya, ayah dan ibu Silvi hanya seorang
penjual risoles. Dan Silvi pun seorang gadis mungil yang selalu setia menemani
ayah dan ibunya dikedai. Tepat pukul 15.00 wib, teman Silvi datang kekedai
untuk memesan risoles buatan ibu Silvi. Risoles ibu Silvi memang sangat terkenal
dikota ini karena selain enak juga murah. Makanya pembeli tetap yang suka
membeli risoles Silvi selalu memesan dikedai ayah dan ibunya. “Silvi,,, aku
pesan risolesnya 50 ya,,,, kata Mareta teman sekolah Silvi yang datang secara
tiba-tiba tanpa sepengetahuan Silvi dan juga sering membeli risoles dikedai
miliknya. Silvi pun sontak terkejut akan kedatangan Mareta yang datang untuk
membeli risolesnya. Mareta pun tersenyum ketika Silvi menemuinya, dengan
perasaan senang Silvi melayani Mareta walau pun Mareta itu temannya sendiri
tetapi Silvi melayani Mareta sama seperti pembeli-pembeli lainnya karena bagi
Silvi mereka sama saja dan tidak ada bedanya.
Karena Silvi anak yang selalu baik kepada semua orang, jadi Silvi sangat banyak teman dan temannya pun sangat menyayangi
Silvi.
Silvi memang cuma anak seorang penjual risoles. Tapi dia bangga dapat
dilahirkan oleh ibunya dan mendapatkan keluarga yang sangat menyayanginya dan
mencintainya dengan sepenuh hati. Itulah sepenggal cerita dari “Gadis Mungil
Penjual Risoles”.
SELESAI
HUJAN
Ketika hati merindu akan
kehadirannya
Dia selalu
mengingatkanku kepadamu
Cintaku
tanpa amarah
Pagi ini
Tak
kusangka kau pergi tinggalkanku
Betapa
hancurnya hati ini
Hujan pun
membasahi pipiku
Hatiku yang
retak berserakan
Hanya kamu
yang mampu mengumpulkannya lagi
Utuh
seperti dulu
Hujan tak
jadi turun
Seperti
kamu yang tag jadi datang
Meninggalkan
panas yang tak selesai
WANITA
PERKASA
Kau dulu terlahir dalam
cahaya terang
Kau berdiri
tepat dihadapanku
Sungguh
tak kusangka betapa hebatnya dirimu
Ketika aku
melihatmu
Sungguh
tak kupercaya betapa perkasanya dirimu
Wanita
tangguh yang sangat kuat
Wanita
tangguh yang sungguh tegar
Itulah
dirimu
Hanya kamu
yang bisa membangkitkan gairahku
Hanya kamu
yang bisa membangkitkan semangatku
Sungguh
hebat dan perkasanya dirimu
Hanya
dirimu lah yang ada dihatiku
Hingga
ujung waktuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar