Jumat, 27 April 2012


Nama                                    : Fitriyansyah
NIM                                      : 2010112350.P
Mata Kuliah                           : Menulis Karya Sastra
Dosen Pengasuh                     : Muhamad Nasir,S.pd


ANAK JALANAN

Hari-hari telah ku lewati
Tak ada kata lelah pada diri ku
panas,hujan, semua nya sudah biasa
Demi mendapatkan sesuap nasi

                Benci, jorok, hina
                Semua cacian itu terlontar
                Dimulut setiap orang
                Karena aku tak berguna

Tapi,,aku hanya bisa tersenyum
Atas semua cacian itu
Aku menyadari aku memang tak berguna
sehingga aku dipandang hanya sebelah mata

                                Terkadang aku iri dengan keadaan ku
                                Aku merasa TUHAN tidak adil

                                Duduk diruang Ac yang begitu nyaman
                                Hanya menuliskan sedikit tinta pena-nya
                                Lalu dia mendapatkan begitu banyak uang

                                Sedangkan aku,,,
                                Aku harus menahan terik ny panas matahari
                                Guyuran hujan,,,,serta debu-debu jalanan
                                Yang selalu menemaniku
                                Semua itu ku lakukan
                                Demi melanjutkan hidup ku


 Aku tidak pernah untuk menyesal
Walau aku hanya Anak Jalanan
Tetapi  aku  dapat  mengerti
 Tentang  arti  sebuah  kehidupan                            





                                                                                                Wanita Impian

Kau memang terindah di mataku
Setiap waktu kau selalu memberi
Kesejukan dihati ku
Di saat aku melihat mu

                                Hati ku merasakan sebuah getaran
                                Aku sangat bingung dengan getaran itu
                                Aku selalu bertanya-tanya dengan hati ku
                                Apakah aku sedang jatuh cinta
Sepertinya tidak mungkin
Karena aku menyadari
Aku hanyalah seorang pecundang
Dimata semua orang
 
 Sedangkan dia
 Dia begitu istimewa
 Tidak ada kekurangan dari dirinya
 Dia memiliki semuanya

                Biarlah kau menjadi seseorang
                Wanita impian ku saja
                Karena aku tidak akan
                Mungkin bisa untuk memilikinya

               
Ibu
Wahai kau pelita hidupku
Kau begitu mulia
Derajatmu bagaikan menara monas
Aku tak bisa tuk menggapainya
            Pengorbananmu yang tak kunjung berhenti
            Balas jasamu yang tak terhingga
            Budi pekertimu yang begitu agung
            Kau tak pernah menggeluh
Kau berikan contoh tauladan kepada anak – anakmu
Kau berjuang tanpa henti
Ibu terima kasih atas pengorbananmu
Kau menjadi inspirasi wanita untuk dijadikan contoh
Doaku semoga kau selalu bahagia

Minggu, 22 April 2012


Puisi

Penantian
Karya : Elza Yuniartha
(2009112098)

            Aku hanya bisa menunggu dalam diam
            Tapi sepi yang terus datang tiada henti                               
            Hanya kenangan  indah saja tentang dirimu
            Dan kini kau semakin menjauh

                                                Kenapa bayanganmu selalu ada dalam hidupku
                                                Setiap waktu, bahkan setiap hembus nafasku
                                                Selalu terbayang dirimu
                                                Walaupun akhirnya kau tak pernah tahu semua ini

            Harapan tak berujung membuat aku takut kehilanganmu
            Dirimu yang kian menjadi debu
            Itu yang membuat aku merasakan
            Cinta yang sesungguhnya
            Cinta yang tiada akhir untuk selamanya

                                                Semua penantianku selama ini
                                                Terbalaskan sudah oleh cintamu
                                                Cinta yang tulus dan suci dari hatimu





Cerpen

Rahasiaku
Karya : Elza Yuniartha

            Malam kian pekat ketika sabit terbentuk, diantara ribuan mutiara dan ocehan sepasang orang yang kusayangin yaitu kedua orang tua aku yang asik berbincang – bincang diruang tengah rumah yang sederhana ini. Mata aku kian memerah dan kelopak sembab menghitam. Dan badan aku terasa lemas karena sudah larut malam waktunya untuk istirahat, kubaringkan tubuhku diatas kasur dengan seperai berwarna biru dan bermotif bunga. Kupandang in wajah adikku yang sudah terlelap. Adikku bernama Icha. Aku sangat sayang sekali sama icha.
            “ Dek maafin mbak ya ......, mbak ngak bisa menjadi yang terbaik buat kamu.....” ucapku lirih. Sambil kucium keningnya yang munyil, setiap malam aku hanya bisa menulis diary untuk mencurahkan perasaanku dan semua permasalahan yang aku hadapin, ku tutup diary yang telah basah oleh tangisanku.
             Sejenak aku buka lagi sms dari kakakku. Kakakku ini bernama adi ia sedang bekerja diluar kota. Kakakku ini sangat perhatian dan peduli sama aku. “ yun .... inget pesen kakak yah .... belajar yang rajin, jagaadik kita baik –basik dan kamu harus bisa mendidik ia menjadi yang terbaik please !!!! Pengerim kkQ ..... +62852688XXX ... Kalimat itu sangat jelas sekali dalam benakku, air mataku mulai menetes dan membasahi pipiku. Kuusap pipiku agar mengering dan kucoba untuk memejamkan mata.
            Pagi menjelang, ku buka jendela kamarku, kurasakan udara yang segar, bergegas aku bersiap untuk melakukan aktifitas seperti biasany. Saat angka pada jam tepat pukul menunjukan pyukul 07.00, aku telah duduk tenang dibangku kelasku.belakang ini hidupku sedikit sedih dan merasa sepi. Karena ayah dan ibu tidak ada waktu untukku karena mereka lagi sibuk dengan pekerjaannya, kakakku pun sibuk bekerja diluar kota, dan sedangkan adikku ia masih sangat kecil dan tak mengerti apa yang kurasakan. Terkadang aku berpikir ingin mengulang ke masaanak kecil, dimana orang – orang memiliki banyak waktu untuk menyanyanginku.
            “Yun ....., bantuin gue donk, gue lagi banyak masalah nih !, pinta indra yang ketika itu ia duduk disampingku, lalu ku dengarkan semua kata demi kata kudengarkan ....., haruskah setiap hari kudengar keluah kalian tanpa ada pernah kalian mengerti apa yang kurasakan saat ini!!! Tapi ya sudahlah, mereka juga tak mau tahu apa yang kurasakan saat ibni apa lagi mereka tak ingin tau penyakit apa yang ku derita selama ini. Mereka sibuk dengan urusan masing – masing. Bel pun telah berbunyi yang menunjukan waktu belajar sudah berakhir. Ratusan siswa behamburan keluar, disudut lapangan kulihat sekelompok murid sedang bercands bersamaan itu pula HP disaku bergetar tanda ada panggilan masuk.
            “ Assalamulaikum, ada apa ibu ?”  tanyaku dengan muka heran.
            “ Walaikumsalam, selamat ya sayang tadi kakakmu neloibu katanya kamu dapat beasiswa di Universitas favorit .... kamu pulang cepat ya nak !!
            “ Iya ...... jawabku dengan gembira
            “ Uhuk ... hukkkk ... !!! “ kutarik selembar tissudari tasku,.
            Lagi – lagi ..... ucapku sambil kulihat tissu ditanganku yang sudah berlumburan darah.
            “ Yuni ...., terdengar teriakan suara indra. Dan aku langsung menyembuyikan tissu itu agar indra tak tahu dengan penyakit yang diderita aku selama ini. Ada apa ndra ? tanya aku dengan muka cemas. Ngak kok !! aku tu Cuma mau bilang makasi yun sama kamu. Semua saran kamu dan udah ngasih solusi masalah yang aku hadapin. Sekang masalah aku udah kelar yun .... kta hari ini nonton bioskop yok yun ,,, nanti ndra traktir deh hee....
            “ Makasi ndra, tapi aku hari ini mau pulang cepet, soalnya ibu aku udah nelpon nyuruh aku pulang cepet hari ini !! maaf ya lain kali aja kita nontonnya.
            “ Bruuukk !! tubuh lemasku terjatuh. Tengah teriknya sang surya dengan darah yang terus yang terus mengalir dari hidungnya. Tak ada satu otrang pin yang tahu terutama keluargaku pun tak tahu apa yang selama ini penyakit yang ada ditubuhku. Karena selama ini aku merahasiakan penyakit tersebut.
            “ Yun, loh kenapa begini? Keluarga pun langsung kerumah sakit karena indra yang memberitahu kabar kalau yuni masuk rumah sakit !! sementara sejuta tawa yang ku dengar kian sunyi. Dan pandangna ku menghitam. Kala ku lihat cahaya putih menarik rohku dari raga yang muli dingin, aku pergi untuk selama – lamanya aku semua orang yang aku sayang in pun tak menyakangkan akan kepergianku karena selama ini aku menyembunyikan penykit yang selama ini ku alami.

S E L E S A I


Cerpen
Rasa Cemas
Karya : Elza Yuniartha

Pagi yang cerah dengan jiwa yang tenang, tak terasa waktu cepat sekali berlalu ......
            “ Nak, bangun – bangun hari inikan kuliah !!
            Nanti kamu telat ngak boleh masuk lagi pelajaran dosen itu. ( ujar ibu ani untuk membangun kan  icha anaknya).
            Ya, bu’ ini icha udah bangun .....
            Aduuuhhh .... gimana ini !! bajuku belum digosok lagi buat kuiah hari ini ( dengan muka sedih ).
            Waktu sudah menunjukan pukul 06.00 pagi waktunya untuk pergi kekampus !! Ibu ... Icha pergi kekampus ya ... Assalamulaikum ...
            Walaikumsalam  ... hati – hati ya nak (ujar ibu ani )
            Eh  . . . tunggu nak ini kertas karton kamu untuk PPL ketinggalan
            Hehehehe ya ibu, icha lupa !! kalau mau pergi itu harus dilihat dulu jangan sampai ada yang ketinggalan ( ibu sambil marah ). Ya, ibuku sayang ... Icha sekarang pergi dulu yach !!
            Mbak mau ikut adek ngak ? ( tanya roby adiknya icha )
            Ya dech mbak ikut kamu ya. Takutnya mbak terlambat. Lagian hari ini mbak PPL 1 dikampus. Ya udah, tapi ngak sampekampus yah. Oke dech ... ( dengan nada yang semangat )
            Sepanjang perjalanan hatiku sangat cemas dan takut sekali untuk menghadapin PPL . lagian ini untuk pertama kalinya disuruh menjadi guru dihadapan teman – temanku dan dosenku. Tapi, aku yakin dan harus bisa menjadi yang terbaik dihadapan mereka.
            Icha .... ( teriak ayu memanggil namaku )
Eh, kamu Yu.... gimana udah siap untuk PPL nanti ?? ( tanya ayu )
Hehehehe insyalah siap. Tapi , coba kamy pegang tangan aku dingin bangetkan terus jantung aku serasa mau copot ...
Jangan tegang banget kamu itu Icha. Santai aja !! ayu yakin kok kamu pasti bisa, ayo semangat !!!
Hehehe makasi ya kawan ( Icha dengan muka tersenyum )
Dosenpun sudah datang dan detik – detik waktunya aku tampil unttuk tampil PPL 1 dan untuk pertama kalinya menjadi guru.
Semua teman – teman diam dan suasana pun semakin tenang dan sunyi 10 menit sudah kulewatin. Alhamdullah berjalan dengan lancar dan hasilnya juga bagus. Dosen pun ikut senang dengan penampilanku. Walaupun hari ini banyak lika – liku dari baju yang belum digosok, karton hampir ketinggalan, macet diljalan, turun bus tadi hampir jatuh gara – gara pakai rok. Tapi, itu semua tidak mengurangi semangatku malahan aku tetap semangat untuk tampil PPL. Rasa cemas pun sudah hilang dan menjadi lega sekali. Hari ini menjadi pengalaman bagiku dasn untuk kedepannya aku harus lebih baik lagi.    ^_^ 

S E L E S A I












Puisi
                                                        Ibuku
Karya : ElzA Yuniartha

Engkau bagaikan surga dihatiku
Setiap langkahmu membuat diriku
Teringat masa waktu kecilku
Halus tanganmu, usap air matamu
Kan kukenang selama hidupku

                                    Aku sayang padamu
                                    Kan kubalas jasa – jasamu
                                    Dan kuingat semua nasehatmu
                                    Dalam usahaku

Kau wanita begitu tangguh
Kau tak pernah lelah dan mengeluh
Ohhh.... Ibu
Didalam kerja kerasmu dan usahamu
Aku akan mendoakan setiap waktu

                                    Doa – doa anakmu selalu menyertaimu
                                    Karena semua jasa – jasa kasih sayangmu
                                    Kan kuingat dan kuukir didalam hidupku .....




Puisi

Wanita Karier
Karya : ElzhA Yuniartha

Jiwamu lembut
Hatimu laksana rembulan nan sore
Ketenanganmu terusikkan oleh kejamnya hidup
Yang membuatmu meneteskan keringat, hanya keringat

Ataukah sebuah perjuangan
Mungkin telah digariskan
Yang mengharuskanmu tertatih,
yang membuatmu menapakan kaki perlahan

Semangatmu tak seperti roda yang berputar
Dan tak kau hiraukan ragamu
Kau besarkan buah cintamu, Dengan belaimu

Kau manjakan, kau timang dalam genggamanmu
Tak kenal asa, tak ada jera
Ooh Tuhanku saat dia tertidur lelap

Hanya mampu terpandangi olehku
Sesosok makhluk lemah ciptaanmu, terkulai dipelukku
Predikat sarjanalah yang memaksannya
Ya ... memaksannya menjadi seorang wanita karier

Nama                           : Kasmiati
NIM                            : 2009112085
Kelas                           : VI. C
Mata Kuliah                : Menulis Karya Sastra
Dosen Pengasuh          : M. Nasir, M.Pd.                       

a.       Puisi
Seberkas Kisah
Ku pejamkan mata ini yang ku rasa hanya kegelapan
Dan ketika ku buka mataku yang ku lihat hanya kehampaan dan kesunyian
Aku terdiam dan tanpa ada bahasa apapun
Yang terucap dari bibirku, ku tetap terdiam
Ku rasakan keheningan menyelimuti hari-hari sepiku
Namun ku coba tegar dan melawan semua ini
Tiada arti hidup ini berjalan seorang diri
Tiada kesan yang berarti tanpamu disisiku
Kau adalah hdup tempat bernaung, tempat  ku bersandar diri
Ku hidup hanya untukmu, matipun ingin selalu denganmu
satu selamanya itulah impian terindah bagiku
I try to surver here “ I want give up now, because i am is i am “

b.      Cerpen
KISAH KU
Dalam hidupku, ku selalu berfikir apa yang ku inginkan dapat terwujud dan apa yang ku cita-citakan bisa tercapai, dalam menjalani kehidupan yang sangat sulit, apa lagi di jaman yang semakin modern ini aku harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan segala kemajuan teknologi yang semakin canggih, Nama ku Kasmiati , tapi aku biasa di panggil tami, “ ya “ memang itulah nama panggilan ku sejak kecil, saat ini aku masih kuliah di universitas PGRI Palembang. Menjadi seorang guru adalah cita-cita yang sangat mulia bagiku dan bagi semua orang, karena memang sejak kecil aku bercita-cita menjadi seorang guru yang baik dan bisa jadi suri tauladan bagi semua orang, memang butuh pengorbanan yang begitu besar untuk bisa menjalani semuanya, saat ini aku duduk di semester enam, tepatnya di program studi pendidikan sastra dan bahasa Indonesia, dalam menjalani hari-hari perkuliahan banyak sekali tugas-tugas yang harus diselesaikan, karena memang itulah tugas seorang mahasiswi.
Aku selalu teringat pesan yang disampaikan oleh orang tuaku yaitu    “ jadilah orang yang bisa merasa, tetapi jangan pernah menjadi orang yang merasa bisa “  dari kata-kata itu mempunyai makna yang begitu dalam untuk dihayati, ibu dan bapakku selalu berharap agar aku bisa menyelesaikan kuliah ku dengan baik, dan bisa mendapat gelar sarjana. Aku takkan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini, aku harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Perjalanan untuk menuju bangku kuliah sangat panjang dan berliku-liku,  awalnya pertama ku masuk kuliah aku berusaha mencari rumah kos, tetapi sangat sulit, karena di sekitar lingkungan kampus sudah sangat penuh. Aku berusaha keras agar mendapatkan rumah kos yang sesuai dengan keadaan dan tidak terlampau jauh dari kampus, karena rumah ku tergolong lumayan jauh, butuh waktu satu jam untuk menempuh jarak ke kampus, maka dari itu aku putuskan untuk mencari rumah kos. akhirnya dalam waktu dua hari. Aku dan teman ku berhasil mendapatkan rumah kos, dan akhirnya aku menetap di situ sampai dua tahun lamanya, dan Alhamdulillah sekali aku mendapatkan teman kos yang sangat baik, namanya kiki, dia mahasiswa dari PGRI juga, dari prodi Akutansi,  bulan demu bulan aku lalui, dengan baik selama beradaptasi dengan lingkungan di sekitar rumah kos ku,  tetapi setelah satu tahun aku lalui, ada sedikit masalah yang aku alami dalam rumah kos tersebut, yaitu sempat terjadi salah paham dengan teman kos di sebelah kamar, karena masalah kebersihan yang kurang mereka jaga, maka kami merasa sangat terganggu tetapi setelah sama-sama di naehati oleh ibu kos, kami sama-sama menyadari dan kami tidak boleh egois, dan pada akhirnya dua tahun pun berlalu dengan begitu saja. Tepatnya pada bulan September tahun 2011, masa kontrak kos ku habis, dan aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah, dan menempuh jarak satu jam setiap hari untuk kuliah, awalnya memang berat karena aku terbiasa hanya jalan kaki jika berangkat ke kampus, karena kosan ku lumayan dekat dengan kampus, ternyata begitu menguras tenaga aku ngerasain bener-bener cape, apa lagi di semester enam ini begitu banyak tugas yang harus aku selsaikan, dan aku pun berusaha mengatur waktu agar tidak terlambat masuk kuliah, akhirnya 6 bulan pun ku lalui, pulang-pergi kuliah menempuh waktu yang cukup lama. Di semester 6 ini ku rasakan tugas semakin banyak, aku merasa saperti tidak sanggup untuk menyelesaikannya, teetapi aku beruntung mempunyai seorang pacar yang selalu support dan selalu ada kapan pun aku membutuhkannya, dia adalah sosok yang aku cari.
Setelah ku rasakan begitu menguras tenaga, pikiran dan uang…. , aku putuskan   untuk mencari rumah kos lagi, tetapi sangat sulit untuk mendapatkannya, karena begitu banyaknya para mahasiswa yang berminat kuliah di PGRI dari dalam daerah, maupun dari luar daerah yang mencari rumah kos juga, tiba-tiba di suatu hari teman ku menawarkan kepadaku rumah kos atau sering di sebut bedeng, yang lumayan bagus da nyaman, tetapi sayangnya aku belum bisa masuk langsung ke kosan itu, karena masih ada penghuni kosan yang insyaallah bulan 4 nanti akan keluar, aku coba untuk sabar, semoga saja aku bisa menempati kosan itu, yang jaraknya agak jauh dari kampus. Tapi bagi ku tidak masalah yang penting aku nyaman dan masih bisa ku tempuh, dengan naik angkot kira-kira duaribu ongkong yang perlu di keluarin.



c.       Puisi


KUCINGKU YANG MALANG

Lemah terkulai tanpa arah
Berpeluh cacat luka tak terhiraukan
Pedih dengan luka pada tubuhnya
Disekitar keramaian
Lalu lalang kendaraan

            Kucing kecil memanggil sang tuannya
            Tak kenal hanya membujuk lewat lugu paras
            Perih ini milik dirimu
            Nasib ini tak kenal mahluk kecil sepertimu
            Terkulai belang dengan warna-warni membalut kecil
            Tak bewarna seperti pengikat itu

Hari, ini
Mungkin tak menjadi esok jika hanya di pinggiran jalan
Tak ada torehan, tak ada belaian
Untuk tubuh kecil itu
Hanya terlintas sedikit iba dari hati namun pasti tak
Merubah uluran belai
Perih ini milikmu






A.    PUISI TENTANG EMANSIPASI WANITA


Aku Perempuan Indonesia

Aku memiliki ibu Kartini
Yang tauladan, budi pekerti, peduli dan
Penuh perjuangan serta emansipasi
Aku bangga menjadi perempuan Indonesia

            Karenanya aku ingin menjadi seperti melati
            Biar kecil, tetapi harum mewangi
            Aku ingin seperti matahari
            Biarpun menyinari sepanjang hari
            Tetapi tidak pernah minta diberi

Aku ingin menjadi jiwa yang bertakwa
Biarpun berat, tetapi tetap tegar dan kuat
Dan aku ingin menjadi jiwa yang beruntung
Biarpun telah tiada tetapi tetap meninggalkan tiga perkara
Ilmu yang bermanfaat, amal yang terus mengalir kebaikannya
Serta anak yang soleh dan soleha
Bisakah aku menjadi demikian……..
insyaallah bisa
karena aku perempuan indonesia

1.      Majas yang terdapat dalam puisi tersebut yaitu:
a.       Majas hiperbola adalah majas kiasan yang berlebih-lebihan penyair merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapat perhatian dari pembaca.
b.      Contoh dalam puisi di atas adalah karena aku ingin menjadi seperti melati biar, kecil tetapi harus mewangi
c.       Aku ingin seperti matahari biarpun menyinari sepanjang hari tetapi tidak pernah minta di beri.



























B.     Puisi
 
Ibu
                        Kau bagaikan mentari yang selalu menyinar jagad raya ini
                        Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
                        Kau tak pernah mengeluh dan letih menjagaku
                        Jikalau aku selalu membuat salah kepadamu
                        Kau tak pernah merasa dendam
                                    Dan dengki yang menghantui dirimu
                                    Aku bangga dan bahagia mempunyai orang sepertimu
                                    Aku ingin kau selalu ada di sampingku
                                    Sampai ajal kematian menjemputku
                                    Aku bangga, bahagia, dan senang
                                    Mempunyai orang sepertimu
                                    Oh……  ibu
                                  

A.    Analisis struktur batin puisi
1.      Tema
Tema yang terdapat dalam puisi “ibu” adalah perasaan bangga dan kecintaan terhadap seorang ibu perasaan tersebut di ungkapkan dengan pernyataan bahwa aku bangga, bahagia, dan senang mempunyai orang sepertimu

2.      Perasaan
Perasaan penyair yaitu senang dan bangga seperti dalam penggalan puisi berikut ini:

    Aku bangga dan bahagia mempunyai orang sepertimu
    Aku ingin kau selalu ada disampingku

3.      Nada dan suasana
Suasana dan nada yang tergambar dalam puisi “ ibu”  yaitu rasa bangga dan haru  ingin mencoba mengekspresikan perasaan agar para pembaca benar-benar menikmati dan memaknai setiap kata-kata dari puisi “ibu’’
Contoh:           Aku bangga dan bahagia mempunyai orang sepertimu
                                                Aku ingin kau selalu ada di sampingku
                                   

4.      Amanat
Pesan  yang ingin disampaikan dari puisi “ibu” yaitu berbanggalah dan berbahagialah mempunyai seorang ibu yang selalu ikhlas merawat anaknya, jangan pernah membuat kecewa orang tua karena tanpa dia kita tidak bisa hidup, dan hargailah dia sebagai orang yang paling brjasa dalam hidup kita. Seperti dalam pernyataaan berikut ini:
Aku ingin kau selalu ada di sampingku
                                    Sampai ajal kematian menjemputku
                                    Aku bangga, bahagia, dan senang
                                    Mempunyai orang sepertimu
                                    Oh……  ibu
                       
B.     Analisis struktur fisik
1.      Diksi atau pilihan kata
Pilihan kata yang digunakan dalam puisi di atas sudah bagus, dan benar-benar ingin mengekspresikan perasaan penyair agar pembaca bisa merasakan dan bisa memaknai setiap kata-katanya.
Contoh:           Kau bagaikan mentari yang selalu menyinar jagad raya ini
                                                Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi      
2.      Imajinasi
Imajinasi yang digunakan sudah bagus yaitu penyair menggunakan imajinasi visual yaitu imajinasi yang menyebabkan pembaca seolah-olah seperti melihat sendiri apa yang dikemukakan atau diceritakan oleh penyair.
 Contoh:

Kau tak pernah mengeluh dan letih menjagaku
                        Jikalau aku selalu membuat salah kepadamu
                        Kau tak pernah merasa dendam
                       
3.      Kata kongkret
Kata-kata yang digunakan oleh penyair sudah cukup tepat, sehingga seorang pembaca merasakan sensasi yang berbeda, yaitu seperti pada pernyataan beriku ini:
Ibu…
Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
Kau tak pernah mengeluh dan letih menjagaku

4.      Majas
Majas yang digunakan dalam puisi “ ibu “ adalah majas hiperbola atau kiasan yang berlebih-lebihan
Contoh: kau bagaikan mentari yang selalu menyinari jagad raya ini

5.      Verifikasi
a.       Rima
Terdapat asonansi perulangan bunyi vokal seperti pada contoh:
Kau bagaikan mentari yang selalu menyinari jagat raya ini
Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
b.      Ritma
Ritma yang terdapat pada puisi di atas adalah ritma adante karena terdiri dari dua vokal seperti contoh:
Kau bagaikan mentari yang selalu menyinari jagat raya ini
Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
6.      Tipografi atau perwajahan
Perwajahan pada puisi di atas berbentuk grafis, karena banyak kata larik maupun bait ditentukan oleh keseluruhan makna puisi yang ingin disampaikan penyair.
Contoh:
Kau bagaikan mentari yang selalu menyinar jagad raya ini
                        Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi