Minggu, 22 April 2012


Nama                           : Kasmiati
NIM                            : 2009112085
Kelas                           : VI. C
Mata Kuliah                : Menulis Karya Sastra
Dosen Pengasuh          : M. Nasir, M.Pd.                       

a.       Puisi
Seberkas Kisah
Ku pejamkan mata ini yang ku rasa hanya kegelapan
Dan ketika ku buka mataku yang ku lihat hanya kehampaan dan kesunyian
Aku terdiam dan tanpa ada bahasa apapun
Yang terucap dari bibirku, ku tetap terdiam
Ku rasakan keheningan menyelimuti hari-hari sepiku
Namun ku coba tegar dan melawan semua ini
Tiada arti hidup ini berjalan seorang diri
Tiada kesan yang berarti tanpamu disisiku
Kau adalah hdup tempat bernaung, tempat  ku bersandar diri
Ku hidup hanya untukmu, matipun ingin selalu denganmu
satu selamanya itulah impian terindah bagiku
I try to surver here “ I want give up now, because i am is i am “

b.      Cerpen
KISAH KU
Dalam hidupku, ku selalu berfikir apa yang ku inginkan dapat terwujud dan apa yang ku cita-citakan bisa tercapai, dalam menjalani kehidupan yang sangat sulit, apa lagi di jaman yang semakin modern ini aku harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan segala kemajuan teknologi yang semakin canggih, Nama ku Kasmiati , tapi aku biasa di panggil tami, “ ya “ memang itulah nama panggilan ku sejak kecil, saat ini aku masih kuliah di universitas PGRI Palembang. Menjadi seorang guru adalah cita-cita yang sangat mulia bagiku dan bagi semua orang, karena memang sejak kecil aku bercita-cita menjadi seorang guru yang baik dan bisa jadi suri tauladan bagi semua orang, memang butuh pengorbanan yang begitu besar untuk bisa menjalani semuanya, saat ini aku duduk di semester enam, tepatnya di program studi pendidikan sastra dan bahasa Indonesia, dalam menjalani hari-hari perkuliahan banyak sekali tugas-tugas yang harus diselesaikan, karena memang itulah tugas seorang mahasiswi.
Aku selalu teringat pesan yang disampaikan oleh orang tuaku yaitu    “ jadilah orang yang bisa merasa, tetapi jangan pernah menjadi orang yang merasa bisa “  dari kata-kata itu mempunyai makna yang begitu dalam untuk dihayati, ibu dan bapakku selalu berharap agar aku bisa menyelesaikan kuliah ku dengan baik, dan bisa mendapat gelar sarjana. Aku takkan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini, aku harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Perjalanan untuk menuju bangku kuliah sangat panjang dan berliku-liku,  awalnya pertama ku masuk kuliah aku berusaha mencari rumah kos, tetapi sangat sulit, karena di sekitar lingkungan kampus sudah sangat penuh. Aku berusaha keras agar mendapatkan rumah kos yang sesuai dengan keadaan dan tidak terlampau jauh dari kampus, karena rumah ku tergolong lumayan jauh, butuh waktu satu jam untuk menempuh jarak ke kampus, maka dari itu aku putuskan untuk mencari rumah kos. akhirnya dalam waktu dua hari. Aku dan teman ku berhasil mendapatkan rumah kos, dan akhirnya aku menetap di situ sampai dua tahun lamanya, dan Alhamdulillah sekali aku mendapatkan teman kos yang sangat baik, namanya kiki, dia mahasiswa dari PGRI juga, dari prodi Akutansi,  bulan demu bulan aku lalui, dengan baik selama beradaptasi dengan lingkungan di sekitar rumah kos ku,  tetapi setelah satu tahun aku lalui, ada sedikit masalah yang aku alami dalam rumah kos tersebut, yaitu sempat terjadi salah paham dengan teman kos di sebelah kamar, karena masalah kebersihan yang kurang mereka jaga, maka kami merasa sangat terganggu tetapi setelah sama-sama di naehati oleh ibu kos, kami sama-sama menyadari dan kami tidak boleh egois, dan pada akhirnya dua tahun pun berlalu dengan begitu saja. Tepatnya pada bulan September tahun 2011, masa kontrak kos ku habis, dan aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah, dan menempuh jarak satu jam setiap hari untuk kuliah, awalnya memang berat karena aku terbiasa hanya jalan kaki jika berangkat ke kampus, karena kosan ku lumayan dekat dengan kampus, ternyata begitu menguras tenaga aku ngerasain bener-bener cape, apa lagi di semester enam ini begitu banyak tugas yang harus aku selsaikan, dan aku pun berusaha mengatur waktu agar tidak terlambat masuk kuliah, akhirnya 6 bulan pun ku lalui, pulang-pergi kuliah menempuh waktu yang cukup lama. Di semester 6 ini ku rasakan tugas semakin banyak, aku merasa saperti tidak sanggup untuk menyelesaikannya, teetapi aku beruntung mempunyai seorang pacar yang selalu support dan selalu ada kapan pun aku membutuhkannya, dia adalah sosok yang aku cari.
Setelah ku rasakan begitu menguras tenaga, pikiran dan uang…. , aku putuskan   untuk mencari rumah kos lagi, tetapi sangat sulit untuk mendapatkannya, karena begitu banyaknya para mahasiswa yang berminat kuliah di PGRI dari dalam daerah, maupun dari luar daerah yang mencari rumah kos juga, tiba-tiba di suatu hari teman ku menawarkan kepadaku rumah kos atau sering di sebut bedeng, yang lumayan bagus da nyaman, tetapi sayangnya aku belum bisa masuk langsung ke kosan itu, karena masih ada penghuni kosan yang insyaallah bulan 4 nanti akan keluar, aku coba untuk sabar, semoga saja aku bisa menempati kosan itu, yang jaraknya agak jauh dari kampus. Tapi bagi ku tidak masalah yang penting aku nyaman dan masih bisa ku tempuh, dengan naik angkot kira-kira duaribu ongkong yang perlu di keluarin.



c.       Puisi


KUCINGKU YANG MALANG

Lemah terkulai tanpa arah
Berpeluh cacat luka tak terhiraukan
Pedih dengan luka pada tubuhnya
Disekitar keramaian
Lalu lalang kendaraan

            Kucing kecil memanggil sang tuannya
            Tak kenal hanya membujuk lewat lugu paras
            Perih ini milik dirimu
            Nasib ini tak kenal mahluk kecil sepertimu
            Terkulai belang dengan warna-warni membalut kecil
            Tak bewarna seperti pengikat itu

Hari, ini
Mungkin tak menjadi esok jika hanya di pinggiran jalan
Tak ada torehan, tak ada belaian
Untuk tubuh kecil itu
Hanya terlintas sedikit iba dari hati namun pasti tak
Merubah uluran belai
Perih ini milikmu






A.    PUISI TENTANG EMANSIPASI WANITA


Aku Perempuan Indonesia

Aku memiliki ibu Kartini
Yang tauladan, budi pekerti, peduli dan
Penuh perjuangan serta emansipasi
Aku bangga menjadi perempuan Indonesia

            Karenanya aku ingin menjadi seperti melati
            Biar kecil, tetapi harum mewangi
            Aku ingin seperti matahari
            Biarpun menyinari sepanjang hari
            Tetapi tidak pernah minta diberi

Aku ingin menjadi jiwa yang bertakwa
Biarpun berat, tetapi tetap tegar dan kuat
Dan aku ingin menjadi jiwa yang beruntung
Biarpun telah tiada tetapi tetap meninggalkan tiga perkara
Ilmu yang bermanfaat, amal yang terus mengalir kebaikannya
Serta anak yang soleh dan soleha
Bisakah aku menjadi demikian……..
insyaallah bisa
karena aku perempuan indonesia

1.      Majas yang terdapat dalam puisi tersebut yaitu:
a.       Majas hiperbola adalah majas kiasan yang berlebih-lebihan penyair merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapat perhatian dari pembaca.
b.      Contoh dalam puisi di atas adalah karena aku ingin menjadi seperti melati biar, kecil tetapi harus mewangi
c.       Aku ingin seperti matahari biarpun menyinari sepanjang hari tetapi tidak pernah minta di beri.



























B.     Puisi
 
Ibu
                        Kau bagaikan mentari yang selalu menyinar jagad raya ini
                        Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
                        Kau tak pernah mengeluh dan letih menjagaku
                        Jikalau aku selalu membuat salah kepadamu
                        Kau tak pernah merasa dendam
                                    Dan dengki yang menghantui dirimu
                                    Aku bangga dan bahagia mempunyai orang sepertimu
                                    Aku ingin kau selalu ada di sampingku
                                    Sampai ajal kematian menjemputku
                                    Aku bangga, bahagia, dan senang
                                    Mempunyai orang sepertimu
                                    Oh……  ibu
                                  

A.    Analisis struktur batin puisi
1.      Tema
Tema yang terdapat dalam puisi “ibu” adalah perasaan bangga dan kecintaan terhadap seorang ibu perasaan tersebut di ungkapkan dengan pernyataan bahwa aku bangga, bahagia, dan senang mempunyai orang sepertimu

2.      Perasaan
Perasaan penyair yaitu senang dan bangga seperti dalam penggalan puisi berikut ini:

    Aku bangga dan bahagia mempunyai orang sepertimu
    Aku ingin kau selalu ada disampingku

3.      Nada dan suasana
Suasana dan nada yang tergambar dalam puisi “ ibu”  yaitu rasa bangga dan haru  ingin mencoba mengekspresikan perasaan agar para pembaca benar-benar menikmati dan memaknai setiap kata-kata dari puisi “ibu’’
Contoh:           Aku bangga dan bahagia mempunyai orang sepertimu
                                                Aku ingin kau selalu ada di sampingku
                                   

4.      Amanat
Pesan  yang ingin disampaikan dari puisi “ibu” yaitu berbanggalah dan berbahagialah mempunyai seorang ibu yang selalu ikhlas merawat anaknya, jangan pernah membuat kecewa orang tua karena tanpa dia kita tidak bisa hidup, dan hargailah dia sebagai orang yang paling brjasa dalam hidup kita. Seperti dalam pernyataaan berikut ini:
Aku ingin kau selalu ada di sampingku
                                    Sampai ajal kematian menjemputku
                                    Aku bangga, bahagia, dan senang
                                    Mempunyai orang sepertimu
                                    Oh……  ibu
                       
B.     Analisis struktur fisik
1.      Diksi atau pilihan kata
Pilihan kata yang digunakan dalam puisi di atas sudah bagus, dan benar-benar ingin mengekspresikan perasaan penyair agar pembaca bisa merasakan dan bisa memaknai setiap kata-katanya.
Contoh:           Kau bagaikan mentari yang selalu menyinar jagad raya ini
                                                Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi      
2.      Imajinasi
Imajinasi yang digunakan sudah bagus yaitu penyair menggunakan imajinasi visual yaitu imajinasi yang menyebabkan pembaca seolah-olah seperti melihat sendiri apa yang dikemukakan atau diceritakan oleh penyair.
 Contoh:

Kau tak pernah mengeluh dan letih menjagaku
                        Jikalau aku selalu membuat salah kepadamu
                        Kau tak pernah merasa dendam
                       
3.      Kata kongkret
Kata-kata yang digunakan oleh penyair sudah cukup tepat, sehingga seorang pembaca merasakan sensasi yang berbeda, yaitu seperti pada pernyataan beriku ini:
Ibu…
Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
Kau tak pernah mengeluh dan letih menjagaku

4.      Majas
Majas yang digunakan dalam puisi “ ibu “ adalah majas hiperbola atau kiasan yang berlebih-lebihan
Contoh: kau bagaikan mentari yang selalu menyinari jagad raya ini

5.      Verifikasi
a.       Rima
Terdapat asonansi perulangan bunyi vokal seperti pada contoh:
Kau bagaikan mentari yang selalu menyinari jagat raya ini
Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
b.      Ritma
Ritma yang terdapat pada puisi di atas adalah ritma adante karena terdiri dari dua vokal seperti contoh:
Kau bagaikan mentari yang selalu menyinari jagat raya ini
Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
6.      Tipografi atau perwajahan
Perwajahan pada puisi di atas berbentuk grafis, karena banyak kata larik maupun bait ditentukan oleh keseluruhan makna puisi yang ingin disampaikan penyair.
Contoh:
Kau bagaikan mentari yang selalu menyinar jagad raya ini
                        Kau bagaikan bunga mawar yang harummu semerbak mewangi
                       




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar